TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal ikan Korea Selatan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia, 1 Desember 2014 sekitar pukul 12.00 WIB. Di antara 60 anak buah kapal (ABK) di kapal tersebut, terdapat 35 ABK asal Indonesia dan yang lainnya berasal dari Korea Selatan, Filipina dan Rusia.
Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh instansi terkait di Rusia. Hingga malam hari tanggal 1 Desember, berhasil diselamatkan 8 ABK termasuk 3 ABK Indonesia.
Hari ini KBRI Moskow telah mengirim staf ke Pelabuhan Petropavlosk, di dekat Kota Anadyr, Rusia untuk memantau upaya SAR dan membantu para ABK Indonesia yang berhasil diselamatkan.
Dalam keterangannya diterima Tribunnews, Selasa (2/12/2014), Menlu RI Retno Marsudi mengatakan sudah berkomunikasi dengan Menlu Korsel Yun Byung-se terkait insiden ini.
Menlu Korsel menginformasikan bahwa saat ini upaya SAR telah dilakukan oleh otoritas Rusia dan coast guard Amerika Serikat. Sementara tim Rapid Response Korea Selatan sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Belum diperoleh informasi terkait kondisi 3 ABK asal Indonesia yang telah diselamatkan.
KBRI Seoul dan KBRI Moskow terus berkoordinasi dengan instansi terkait di Seoul, Korea Selatan dan di Moskow, Rusia untuk memantau perkembangan upaya SAR terhadap para ABK kapal Oryong 501, khususnya para ABK asal Indonesia.
Sementara Kemlu RI di Jakarta telah menerima daftar lengkap nama-nama ABK asal Indonesia dan segera menginformasikan kepada keluarga para ABK tersebut. (Edwin Firdaus)