TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki hari keempat pencarian, sebanyak sembilan jenazah korban kapal Oryong yang tenggelam di Laut Bering sudah diidentifikasi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya baru mendapat konfirmasi penambahan dua jenazah yang telah diidentifikasi.
"WNI tujuh sudah. Kemudian ditambah dua kalo gak salah jadi ada sembilan jenazah WNI yang sudah ditemukan," ujar Retno usai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Menurut Retno, Kementerian Luar Negeri hari ini telah mengirimkan tim ke Moskow, Rusia, untuk terus memantau perkembangan mengenai jumlah korban yang dievakuasi. Selain itu, Retno telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memberikan bantuan terkait proses evakuasi.
Selain komunikasi dengan negara-negara tersebut, Retno juga telah memerintahkan jajarannya untuk menghubungi keluarga awak kapal Oryong untuk keperluan identifikasi jenazah.
"Sore ini mungkin saya akan mendapatkan laporan bagaimana kunjungan kita ke keluarga sekaligus juga melibatkan tim dari Polri untuk mengambil (data) ante mortem dari keluarga," tukas Retno.
Sekedar informasi, Kapal ikan berbendara Korea Selatan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia, 1 Desember 2014 sekitar pukul 12.00 WIB. Di antara 60 anak buah kapal (ABK) di kapal tersebut, terdapat 35 ABK asal Indonesia dan yang lainnya berasal dari Korea Selatan, Filipina dan Rusia.