News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Riau Ditangkap KPK

KPK Perpanjang Masa Penahanan Annas Maamun hingga 24 Januari 2015

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Riau non aktif Annas Maamun (memakai rompi tahanan) diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, di Jakarta, Selasa (4/11/2014). Annas diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Gulat Manurung terkait proses alih fungsi hutan di Provinsi Riau. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Tribunnews.com, Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi memperpanjang masa penahanan Gubernur nonaktif Riau, Annas Maamun, terkait penyidikan kasus dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau ke Kementerian Kehutanan. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Annas akan diperpanjang masa tahanannya selama 30 hari.

"AM (Annas Maamun) diperpanjang masa tahanannya hingga 30 hari," ujar Johan, Selasa (16/12/2014).

Johan mengatakan, perpanjangan masa penahanan Annas akan dimulai pada 25 Desember hingga 24 Januari 2014. Surat perpanjangan tersebut telah ditandatangani oleh Annas saat pemeriksaan sebelumnya sebagai tersangka. Menurut Johan, perpanjangan masa tahanan Annas diperpanjang untuk kepentingan penyidikan.

KPK menetapkan Annas Maamun dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia di Riau Gulat Medali Emas Manurung sebagai tersangka setelah menangkap keduanya dalam operasi tangkap tangan di Perumahan Citra Grand, Cibubur, Kamis (25/9/2014). Mereka ditangkap bersama tujuh orang lain.

Dalam surat dakwaan Gulat, pengusaha itu disebut memberikan uang kepada Annas terkait dengan pengurusan peralihan status hutan tanaman industri (HTI) seluas 140 hektar di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Gulat menginginkan agar kawasan HTI yang ditanami kelapa sawit tersebut dialihfungsikan menjadi area peruntukan lain (APL).

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK menyita uang 156.000 dollar Singapura dan Rp 500 juta yang diduga diberikan Gulat kepada Annas. Jika dikonversi ke dalam rupiah, maka jumlahnya mencapai Rp 2 miliar. KPK juga mengamankan uang 30.000 dollar AS dalam operasi tangkap tangan yang sama. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Annas mengakui bahwa uang 30.000 dollar AS ini miliknya dan bukan pemberian Gulat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini