TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura 1 sudah memutasi dua pegawainya yang berasal dari Manager Operasi dan Pengawas Tugas Operasional (PTO) AMC (Apron Movement Control).
Mutasi dilakukan untuk mempercepat investigasi siapa pihak yang memberi jadwal salah kepada maskapai Indonesia AirAsia QZ8501 untuk terbang dari Surabaya ke Singapura.
"Manajer operasi langsung di mutasi. Untuk memperlancar tim investigasi," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, Senin (5/1/2015).
AirAsia QZ8501 yang mengangkut 162 penumpang jatuh di selat Karimata. Sebanyak 37 jenazah penumpang ditemukan dalam pencarian besar-besaran yang memasuki hari kesembilan.
Farid memaparkan bahwa mutasi yang diberikan kepada dua pegawainya, karena perintah langsung dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. [BACA: Menteri Jonan Diminta Mundur].
Farid menambahkan bahwa masih ada kemungkinan pegawai yang dimutasi dari hasil investigasi.
"Kami tegaskan, kami mutasi atas dasar perintah pak menteri sambil menunggu hasil investigasi," ungkap Farid.
Farid pun menegaskan tidak mau berdebat dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator dalam menentukan jadwal rute penerbangan.
Pasalnya setiap izin rute, sudah dievaluasi oleh Kementerian Perhubungan kepada Direktur Operasi PT Angkasa Pura 1. [BACA JUGA: AP 1 Sebut Jadwal Penerbangan Urusan AirNav].
"Izin rute memang tidak menjadi masalah dan tidak mau berdebat dengan regulator (Kementerian Perhubungan)," papar Farid.