News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Ini Persamaan dan Perbedaan Kecelakaan AirAsia dengan Garuda Tahun 2002

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

b).  QZ-8501 dalam dua menit, antara pukul 06.16 (sa'at Pilot minta izin ATC untuk mendaki ke Ketinggian 38 ribu kaki) sampai dengan pukul  06.18 WIB (saat pesawat menghilang dari layar  radar), telah mengalami peristiwa mendadak yang dahsyat,  sehingga pesawat tak terkendali.

Terdapat beberapa kemungkinan seperti: Gumpalan es/halilintar masuk menembus kokpit sehingga  terjadi Rapid De-compression (tekanan udara yang mendadak turun drastis) dalam Kokpit dan Kabin, dengan akibat  Pilot dan semua Penumpang akan menderita  Hipoxia (kekurangan Oksigen), amat sangat kedinginan lalu pingsan.

Atau, mengalami  goncangan turbulen udara yang extrim berupa Updraft (terangkat keatas) dan Downdraft (anjlok jatuh beberapa meter)  disertai kecepatan terbang yang terus berkurang sehingga  masuk Stalling Speed, lalu mengalami jatuh seperti Batu (Stall), disusul masuk Spiral-Dive terbang berputar-putar  kebawah (Spin) tanpa bisa keluar dari Spin karena sistim kemudi DFBW (Digital Fly By Wire) tidak berfungsi akibat perlistrikan mati.

Kemudian Pilot berusaha melakukan manuver Ditching, namun posisi hidung pesawat sudutnya terlalu tajam terhadap permukaan laut, sehingga upaya ditching gagal, lalu pesawat tercebur masuk Laut dan sebagian pecah berkeping-keping.

Patut diduga bahwa Pilot masih sadar ketika berusaha melakukan ditching.

c). Memperhatikan evakuasi jenazah yang tanpa pelampung dan berjumlah hanya 37, adanya puing-puing Pintu Darurat, Tangga Darurat, kursi, jendela penumpang tanpa adanya tanda-tanda jelaga akibat ledakkan atau kebakaran, menunjukkan bahwa peristiwanya  berlangsung sangat  singkat  sehingga Pramugara, Pramugari dan penumpang tidak sempat memakai pelampung.

Ditemukannya  Pintu Darurat dan Tangga Darurat yang terpisah dari badan pesawat, kemungkinan Awak Kabin telah siap menghadapi  prosedur Ditching , namun Pilot  gagal melakukan ditching. Diduga Pramugari telah membuka Pintu Darurat  serta mengeluarkan Tangga Peluncur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini