TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Proses pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak terus dilakukan oleh tim gabungan. Hari ini, Jumat (9/1/2014), tim gabungan yang dikomandoi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) memprioritaskan pencarian kotak merah pada sektor tambahan .
"Kegiatan hari ini mission area masih tetap pada kotak merah yaitu tambahan kedua,"jelas Soelistyo saat jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta.
Soelistyo menuturkan, sektor tersebut menjadi prioritas untuk mengangkat ekor pesawat. Upaya pengangkaan ekor tersebut telah dilakukan melalui tahapan oleh tim baik melalui crane maupun floating ballon dari Kapal Crest Onix.
"Diharapkan bagian ekor tak rusak asumsi kita black box masih berada di bagian ekor,"kata Soelistyo.
Adapun, strategi yang digunakan dalam pengangkatan ekor pesawat jika blackbox masih melekat yaitu menggunakan crane. Alat ini akan ditarik oleh kapal berkekuatan 70 ton.
Selain itu, strategi lain yang akan digunakan untuk pengangkatan ekor pesawat yaitu menggunakan balon. Bahkan, tim telah mengikatkan tali pada ekor pesawat jika posisinya bergeser. Tali yang diikatkan tersebut mempunyai fungsi memberikan sinyal kepada kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi.
Soelistyo menambahkan, kapal-kapal yang tidak mempunyai alat pendeteksi objek akan digeser dari sektor prioritas kedua dan ketiga. Tujuannya, kapal-kapal ini akan difokuskan untuk mencari korban agar tim bisa menemukan kembali penumpang yang berada di laut.
Sebelumnya, Soelistyo mengatakan Kapal Baruna Jaya dan Kapal Jaladaya juga akan disiagakan di titik koordinasi. Kapal ini disiagakan untuk menunggu perkembangan arus bawah laut sebelum pengangkatan ekor pesawat dilakukan.