News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Hari Ke-15, Pencarian Black Box dan Badan Pesawat Nihil

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kru heli Super Puma TNI AU melihat proses evakusi ekor pesawat AirAsia QZ8501 di kapal Crest Onyx di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1/2015). Tim SAR gabungan pada 9 Januari 2015 telah menemukan ekor AirAsia Flight QZ8501, ini berpotensi menandai langkah besar untuk menemukan kotak hitam pesawat dan membantu memberi petunjuk apa yang menyebabkannya menabrak laut pada 28 Desember 2014 lalu. AFP PHOTO / Prasetyo Utomo / POOL

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Upaya tim SAR gabungan untuk menemukan kotak hitam atau black box badan pesawat AirAsia AZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah pada hari ke-15, Minggu (11/1/2014), belum membuahkan hasil alias nihil.

Beberapa kapal dari BPPT, kapal Baruna Jaya I, MGS Geosrvey, kapal Java Imperia dan KN Jadayat menangkap dua sinyal kuat berjarak 20 meter yang diperkirakan bersumber dari Underwater Locater Beacon (ULT) FDR dan CVR dari kotak hitam.

Kedua sumber sinyal itu berada tidak jauh dari temuan ekor pesawat.

Namun, kotak hitam tidak ditemukan saat tim penyelam melakukan penyelaman ke sumber sinyal.

"Dua kapal BPPT itu (kapal Baruna Jaya I dan KN Jadayat) menerima sinyal suara ping, kemungkinan dari ULT dari CVR dan FDR kotak hitam. Tapi, setelah dilakukan penyelaman ke lokasi sumber, hasilnya tidak ditemukan, nihil," kata Direktur Opersional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Posko Pencarian, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (11/1/2015) petang.

Sekitar enam objek yang diduga badan pesawat juga ditemukan dari hasil side scan sonar dan Multibeam Echo Sounder beberapa kapal yang berada di sekitar area temuan ekor pesawat. Namun, lagi-lagi tim penyelam tidak menemukan badan pesawat saat melakukan penyelaman ke titik-titik objek tersebut.

"Penyelamnya nggak menemukan. Jadi, penyelaman yang dimulai pukul 8 dihentikan sementara pada pukul 1 siang tadi. Memang ada penyelaman berikutnya, tapi juga belum ditemukan objek-objek yang diinginkan," paparnya.

Menurut Supriyadi, hasil nihil ini juga dikarenakan faktor cuaca di lokasi pencarian.

Diantaranya, karena derasnya arus bawah laut yang mencapai 5 knot, jarak pandang penyelam hanya 1 meter, kedalaman dasar laut sampai 30 meter, gelombang laut setinggi 3 meter serta lebatnya hujan yang turun di lokasi pencarian.

Menurut Supriyadi, pencarian kotak hitam dan badan pesawat akan dilanjutkan pada Senin (12/1/2015) pagi.

Diantaranya dengan melanjutkan kegiatan penyelaman untuk mencari sumber sinyal ULT kotak hitam dan objek hasil side scan sonar.

Supriyadi menegaskan, pihaknya tetap fokus pada pencarian korban atau jenazah yang diperkirakan masih banyak terperangkap di badan pesawat kendati pencarian kotak hitam juga dilakukan.

Ini dilakukan karena Basarnas menginginkan seluruh korban bisa ditemukan, dievakuasi dan dikembalikan ke pihak keluarga.

"Kemungkinan besar kami akan menemukan body pesawat dan kotak hitam. Pencarian kotak hitam dengan adanya dua sinyal ping itu juga masih terus diusahakan. Mudah-mudahan bisa ditemukan keduanya. Tinggal menunggu waktu dan cuaca yang baik sehingga target bisa ditemukan," kata Supriyadi saat ditanya keoptimisannya.

Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalteng pada Minggu, 28 Desember 2014.

Sebagian besar penumpang merupakan warga Indonesia dan berasal dari Jawa Timur. Pihak keluarga korban terus berdatangan hingga menginap di Bandara Juanda Surabaya dan RS Bhayangkara Polda Jawa Timur selaku tempat identifikasi, untuk menantikan kejelasan nasib anggota keluarga mereka.

Baru tiga hari kemudian diketahuinya area jatuhnya pesawat dengan ditemukannya jenazah penumpang, barang penumpang dan serpihan pesawat yang mengapung di permukaan laut.

Hingga memasuki hari ke-15 masa pencarian pada Minggu (11/1/2015), baru 48 penumpang dan awak pesawat yang berhasil ditemukan.

Sebagian besar penumpang dan awak lainnya diperkirakan masih terperangkap di dalam badan pesawat di dasar laut berlumpur.

Sementara itu, temuan ekor pesawat tak diikuti dengan temuan kotak hitam di dalamnya. Diperkirakan komponen penting yang menyimpan data penerbangan dan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat itu terlepas dari ekor pesawat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini