News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Budi Gunawan Tersangka

Pernyataan Samad Bisa Timbulkan Ketidaknyamanan Presiden dan Polri

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPK Abraham Samad berdialog dengan relawan pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 lalu saat menyambangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (15/1/2015). Massa yang tergabung dalam Relawan Salam Dua Jari tersebut mendukung KPK untuk mengambil langkah hukum selanjutnya terkait tersangka rekening gendut Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan. Selain itu relawan juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ā€ˇPengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Point Indonesia Karel Susetyo mencermati perkembangan tahapan pencalonan Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan telah terjadi komunikasi politik yang tidak sehat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ini disebabkan karena Abraham Samad selaku Ketua KPK, selalu mengeluarkan pernyataan yang memberikan tekanan psikologis kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga Kepolisian secara kelembagaan.

"Kalimat akan menahan Budi Gunawan dan melakukan penggeledahan rumah Budi", jelas sebagai sebuah paksaan dan tekanan kepada Presiden agar tidak melantik Budi Gunawan. Situasi ini juga membuat ketidaknyamanan di tubuh Polri, karena apapun Budi Gunawan adalah representasi sah dari institusi penegak hukum tersebut, dimana mereka memiliki esprit de corps yang tinggi," kata Karel, di Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Menurut Karel, selayaknya Samad dalam melakukan penegakan hukum tidaklah gegabah dan harus bersikap elegan.

"Apa yang terlontar dalam beberapa hari ini kan mengesankan bahwa Samad sedang "kejar tayang".

Tanpa mengindahkan sama sekali dampak politis sebagai akibat dari berbagai pernyataannya itu," ujar Karel.

Karel merasa heran karena tidak biasanya Samad bertindak seperti ini.

Bahkan pada kasus Anas Urbaningrum misalnya, Samad sangat hati-hati dalam mengeluarkan pernyataannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini