TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Dewan Pimpinan Pusat nonaktif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, mengakui dirinya sempat bertemu ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad. Hal itu pun sudah ia sampaikan ke Mabes Polri.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015), Tjahjo mengatakan ia tidak sendirian bertemu Ketua KPK, di lokasi pertemuan itu kata dia juga terdapat beberapa orang lainnya.
"Saya ketemu KPK, SOP-nya jelas tidak boleh ketemu empat mata, saya ketemu sepuluh mata, (semua ada) lima orang," ujarnya.
Pertemuan antara petinggi PDIP dengan Ketua KPK awalnya dibocorkan melalui tulisan "Rumah Kaca Abraham Samad," yang diunggah melalui situs Kompasiana.
Samad disebut menyalahgunakan kewenangannya sebagai pimpinan KPK untuk menyelamatkan PDIP, hal itu dilakukan agar Abraham Samad ditunjuk sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo.
Dalam tulisan itu dibeberkan juga soal bagaimana Ketua KPK sengaja menyelamatkan politisi PDIP, Izedrik Emir Moeis, yang terjerat kasus korupsi. Ketua KPK juga disebut sengaja menjerat Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA), agar elektabilitas Prabowo Subianto turun.
Pertemuan itu akhirnya diklarifikasi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. Abraham Samad juga dilaporkan oleh Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide ke Bareskrim Polri pada 22 Januari lalu. Tjahjo diperiksa Polisi berkaitan hal tersebut.
Sementara Tjahjo menegaskan pertemuan tersebut digelar bukan karena ia menggundang Ketua KPK, melainkan pertemuan itu diinisiasi oleh kenalannya yang merupakan sahabat Abraham Samad.
"Tapi saya datang bukan sebagai orang yang membawa kasus, saya tidak minta bantuan soal kasus, cuma ngobrol-ngobrol aja," ujarnya.
Soal tudingan PDIP sempat menjajaki Abraham Samad sebagai calon Wakil Presiden, Tjahjo tidak menampiknya. Namun hal itu bukan lah tema utama pembicaraan dalam pertemuan tersebut.
"Cuma ngbrol-ngobrol saja, kalau agak-agak menyinggung ya wajar kan, namanya ngobrol-ngobrol,"katanya.