TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memenuhi undangan KPK terkait pernyataannya bertemu dengan Abraham Samad saat Pilpres 2014 lalu.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai lebih baik Hasto langsung dikonfrontasikan dengan Ketua KPK Abraham Samad.
"Jadi jelas langsung bertemu muka, bukan hanya memaparkan," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Dengan konfrontasi itu dapat diketahui dengan jelas waktu pertemuan antara Elit PDIP dengan Ketua KPK itu. Pertemuan dikabakarkan membahas bakal calon Wakil Presiden untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2014.
"Jadi saya kira itu enggak ada masalah. Biar enggak ada kesalahan," imbuh Wakil Ketua Umum Gerindra ini.
Fadli menuturkan masyarakat telah lelah dengan polemik yang tidak berkesudahan itu serta menguras energi, waktu dan tenaga. Terutama institusi KPK dan Polri.
Mengenai adanya pelanggaran kode etik, Fadli mengatakan Hasto mewakili PDIP memiliki kepentingan politik.
"Jadi tidak ada masalah. Yang harus dijaga etikanya justru pejabatnya. Kan Pak Hasto bukan anggota DPR waktu itu, pengurus di parpol saja kalau engga salah wakil sekjen," tuturnya.