News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Pengamat: Keputusan Jokowi Mengejutkan

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLEMIK KAPOLRI KPK - Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2015). Presiden mengajukan calon baru Kapolri kepada DPR, yaitu Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti menggantikan Komjen Pol. Budi Gunawan dan menerbitkan Keppres pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad serta Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, juga mengeluarkan Perppu tentang pimpinan sementara KPK yaitu mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, pakar hukum Indriyanto Seno Adji dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi. (Warta Kota/henry lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi (SIGMA), Said Salahuddin menilai keputusan presiden Joko Widodo terkait Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) cukup mengejutkan. Padahal Said memprediksi Jokowi akan melantik Komjen Pol Budi Gunawan bukan mengajukan perwira polisi baru sebagai calon Kapolri.

"Agak mengejutkan yang diputuskan presiden Jokowi terkait jabatan Kapolri. Saya dapat info bahwa Jokowi bakal melantik Budi Gunawan, dan agak kaget dimunculkan Kapolri baru," kata Said dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (18/2/2015).

Said menilai, keputusan Jokowi yang mengganti Budi Gunawan dengan Badrodin Haiti diambil dalam waktu yang singkat. Tetapi setidaknya menurut Said dengan ditunjuknya Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri baru akan meredakan ketegangan yang terjadi saat ini.

"Badrodin tidak memiliki masalah dan tidak menyerang KPK," ujarnya.

Namun menurut Said, masalah akan muncul saat proses uji kepatutan dan kelayakan Badrodin di DPR. Pasalnya menurut dia, akan beragam tanggapan dari DPR terkait keputusan orang nomor satu di Indonesia itu.

"Sebaiknya presiden sampaikan penganuliran Budi Gunawan ke DPR terlebih dahulu sebelum mengajukan nama Badrodin untuk Fit and Proper test," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini