News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hukuman Mati

Disebut Abbott Melunak, Jokowi: Kata-katanya Melunak, Nanti Tindakannya Dilihat

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui kalimatnya melunak ketika dihubungi oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott melalui saluran telepon.

Namun, Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan bukan berarti kalimat melunak, tindakan pun ikut melunak.

"Kata-katanya melunak, tapi nanti tindakannya dilihat," ujar Jokowi seusai belanja burung di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

Jokowi menjelaskan juga apa isi dialog antarkeduanya melalui sambungan telepon tersebut.

"Saya ditelepon. Saya jawab bahwa saya tahu situasi di Australia, saya mengerti apa situasinya, Perdana Menteri Abbott, saya sampaikan seperti itu, tafsirannya seperti apa ya saya enggak tahu. Saya sampaikan, saya mengerti situasi di Australia, saya mengerti situasi Perdana Menteri Abbott," tutur Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott pada Rabu, 25 Februari 2015 menghubungi Presiden Jokowi pada pukul 17.30 WIB.

Disebutkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir bahwa tujuan Tony Abbott menghubungi Presiden Jokowi melalui sambungan telepon salah satunya terkait hukuman mati.

"Mungkin masih lobi-lobi pembatalan eksekusi terpidana mati," kata Arrmanatha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini