News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kependudukan dan Keluarga Berencana Harus Jadi Perhatian Pemerintah Daerah

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Jawa Barat (kiri) memberi penjelasan tentang ancaman dasar pada remaja dalam Penutupan Bakti TNI KB-Kes Terpadu Kodam III/Siliwangi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB-Kes Tahun 2014 di Wilayah Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/11/2014). Program yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini untuk mengajak remaja belum menikah berusia 10-12 tahun terhindar dari tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja, yaitu seks bebas, narkoba, dan HIV/AIDS. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Isu kependudukan dan keluarga berencana masih belum menjadi perhatian serius pemerintah di daerah, baik gubernur maupun bupati.

Jika ini terus berlanjut, apa yang disebut dengan bonus demografi yang dianggap memberikan kontribusi bagi ekonomi negara tidak seperti yang diharapkan.

"Isu kependudukan ini perlu melibatkan seluruh unit kerja, mulai pendidikan, kesehatan, perlindungan anak," kata Direktur Perencanaan Kependudukan KB dan Perlindungan Anak Bappenas Dr Suharti PhD saat. Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Pengelola Program KKB di Serang Banten, belum kama ini.

Pemerintahan di daerah, khususnya gubernur, wali kota dan bupati selaku penentu kebijakan harus mempunyai komitmen yang sama terkait masalah kependudukan dan KB ini.

Tanpa langkah-langkah yang melibatkan pihak-pihak di daerah, akan memicu pertambahan jumlah penduduk Indonesia tidak terkendali. Bahkan langkah BKKBN juga tidak akan optimal.

"Jika program KB tidak berjalan diperkirakan penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 350 juta jiwa tahun 2025 mendatang," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini