Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- - Koalisi Masyarakat Sipil se-Indonesia menggelar acara pemberian mandat kepada Tim 9 di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Minggu (8/3/2015). Dalam aksi pemberian mandat ini diiikuti 360 organisasi dan koalisi masyarakat sipil.
Aksi ini diwarnai dengan pengumpulan tanda tangan dari berbagai elemen untuk mendukung Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK). Mereka meminta penghancuran lembaga anti rasuah tersebut dihentikan.
Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Al Ghifari Aqsa meminta tim 9 mendorong dihentikannya upaya-upaya penghancuran KPK oleh para koruptor dan oligarki politik Indonesia.
"Mendorong dihentikannya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, penyidik dan staf KPK, media, aktivis anti korupsi serta masyarakat yang mendukung pemberantasan korupsi,"ujar Al Ghifari.
Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia juga meminta agenda pemberantasan korupsi terus belanjut. Hal ini bisa dimulai dengan membatalkan pelimpahan kasus Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung. Koalisi Masyarakat Sipil juga mendesak KPK melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan praperadilan tersangka Budi Gunawan.
Sebelumnya, organisasi masyarakat sipil telah menyerukan "Indonesia Gawat Korupsi" yang telah melemahkan KPK baik pimpinan, staf dan penyidik serta pimpinan sementara KPK yang lebih pro kepasa pihak-pihak anti korupsi.
Dalam acara tersebut Koalisi Masyarakat Sipil memberikan mandat kepada Tim 9 dalam bentuk keputusan rakyat (Kepra). Mereka berharap selama satu bulan ke depan tim 9 bisa melakulan hal-hal yang berdasarkan fakta yang relevan.
Dalam pemberian mandat kepada Tim 9, koalisi masyarakat sipil mengawali acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selang beberapa menit, acara dilanjutkan dengan aksi teatrikal dari berbagai organisasi.
Dalam acara ini hadir anggota Tim 9, Jimly Asshiddiqie, Hikmahanto Juwana, Erry Riyana Hardjapamekas, Bambang Widodo Umar, Imam Budiwarman Prasodjo. Sementara tokoh dari Koalisi Masyarakat Sipil yang hadir yaitu Haris Azhar, Sandriyati Moniaga, Romo Franz Magnis Suseno, Romo Benny Susetyo, Anis Hidayat, Bahrain dan aktivis anti korupsi lainnya.