TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi tetap menunggu hasil DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) dari jenazah yang diduga pentolan teroris Daeng Koro. Padahal keluarga istri Daeng Koro sudah melihat sendiri jenazah sang suami.
Sebelumnya, pihak kepolisian sudah mengambil sampel air liur dan gigi dari keluarga Daeng Koro untuk memastikan dan hasil tes DNA belum keluar.
Kabag Penum Mabes Polri, mengatakan sambil menunggu hasil tes DNA keluar, maka proses pemulangan jenazah Daeng Koro masih diurus.
"Proses pemulangan jenazah masih diurus. Nanti kalau seluruhnya selesai, jenazah akan dikembalikan ke keluarga," tuturnya, Senin (6/4/2015) di Mabes Polri.
Sebelumnya, Istri dari pentolan teroris bernama Daeng Koro yang tewas dalam baku tembak di Desa Sakinah Jaya, Parigi Utara, Sulawesi Tengah, Jumat (3/5/2015) sudah dipertemukan dengan jenazah suaminya.
"Istri Daeng Koro sudah dipertemukan dengan jenazah Daeng Koro. Dan yang bersangkutan meyakini itu adalah suaminya," kata Rikwanto.
Dari peristiwa baku tembak itu, polisi menyita bom lontong serta sejumlah senjata api yakni M16 dua pucuk, dan satu pucuk senjata api laras panjang rakitan termasuk juga ratusan aminisi, GPS, dua handphone, dan peta Sulawesi.
Untuk diketahui penyergapan terhadap kelompok teroris yang berbasis di Poso diawali dengan adanya informasi dimana di sebuah pondok milik warga didatangi enam orang kelompok bersenjata.
Lalu Kapolres Parigi memimpin satu peleton kepolisian gabungan reserse, intel, sabhara dan Densus 88 ke pondok tersebut. Dan memang didapati adanya kelompok bersenjata.
Terjadi penyergapan dan baku tembak hingga satu jam, akhirnya satu orang dari kelompok bersenjata yang juga kelompok teroris meninggal di lokasi kejadian. Diduga kuat, jenazah itu merupakan Daeng Koro.