TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menangkap seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam suatu operasi tangkap tangan di Bali, Kamis (10/4/2015) malam.
Operasi itu dilakukan di sela-sela pelaksanaan Kongres PDIP di Bali.
Bendera PDIP yang marak di Bali saat pelaksanaan Kongres PDIP.
Tribunnews.com sebelumnya memberitakan, politisi itu ditangkap KPK saat melakukan transaksi suap di sebuah hotel bintang di Sanur, Bali, dan suatu operasi tangkap tangan (OTT).
LIHAT: KPK Ciduk Anggota DPR Saat Transaksi Suap di Hotel di Sanur
Politisi PDI Perjuangan Eva Sundari membenarkan bahwa ada kadernya yang ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengatakan, kader tersebut berasal dari Maluku.
"Benar (kader PDIP) dari Maluku," ujar Eva saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2015) dini hari.
Eva Kusuma Sundari
OTT dilakukan pada saat Kongres PDIP di Bali dilakukan. Eva mengaku hanya satu kadernya yang ditangkap oleh KPK.
Padahal, berdasarkan informasi yang dihimpun, objek tangkap tangan KPK di Kongres PDIP lebih dari satu orang.
Saat dikonfirmasi, pimpinan sementara KPK Johan Budi tidak membenarkan mau pun membantah adanya operasi tangkap tangan tersebut.
"Nanti akan dijelaskan setelah semuanya," ujar Johan.
Namun, Johan enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai operasi tersebut. Hingga saat ini, belum ada pernyataam resmi dari pihak KPK terkait operasi tangkap tangan tersebut.