News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afrika

Ketua BEM Akan Diundang Menghadiri KAA

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Staf Kepresidenan meninjau Gedung Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Kunjungan Wapres tersebut untuk memeriksa kesiapan gedung JCC sebagai tempat berlangsungnya upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda bisa mengambil pelajaran banyak dari pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang digelar pada 19-24 April mendatang.

Oleh karena itu menurut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, dalam konfrensi tersebut sejumlah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga akan diundang.

"Saya yang mengusulkan agar ketua BEM dari seluruh Indonesia diundang, tapi harus tenang," Kata Wapres Kepada wartawan usai meninjau persiapan KAA di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu, (18/4/2015).

Pada KAA yang digelar di Jakarta dan di Bandung itu, masyarakat khususnya generasi muda bisa melihat bagaimana negara-negara di Asia dan di Afrika bisa bersatu, untuk membicarakan kemajuan bersama. Hal itu pada tahun 1955 lalu, diinisiasi oleh Presiden pertama RI, Sukarno, dan wakilnya, Hatta.

"Ini pembelajaran untuk generasi yang muda-muda, bahwa dulu enam puluh tahun lalu, pemimpin Indonesia punya visi yang luar biasa ke depan, mendahului daripada visi negara-negara lain sehingga dikenang," ujarnya.

Hasil dari KAA pada tahun 1955 itu adalah dasasila Bandung, yang antara lain berisi kesepakatan untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa,
Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil,

Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain, tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara, serta menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai.

Dalam KAA ke-60 ini menurut Jusuf Kalla, akan dievaluasi pencapaian kesepakatan-kesepakatan tersebut. Selain itu juga akan dibahas permasalahannya, serta langkah-langkah apa yang harus diambil.

"Ini kan peringatan sekaligus evaluasi apa yg terjadi selama enam puluh tahun di Asia Afrika, apa yang sangat berhasil, apa yang belum berhasil," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini