News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMK Ditembak Polisi

Keluarga Gamma, Siswa SMKN 3 Semarang Didatangi Polisi: Bawa Wartawan ke Rumah, Diminta Ikhlas

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di gedung sekolah inilah Gamma Rizkynanta Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak polisi hingga tewas, sehari-harinya menimba ilmu.

TRIBUNNEWS, SEMARANG - Kasus penembakan terhadap Gamma Rizkynanta Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang, oleh polisi hingga tewas terus bergulir.

Fakta baru bermunculan di lapangan. Terbaru, polisi diduga melakukan pendekatan ke keluarga almarhum  Gamma Rizkynanta Oktafandy dengan membawa serta wartawan agar mengikhlaskan kematian almarhum. 

Informasi ini disampaikan oleh seorang anggota keluarga almarhum Gamma Rizkynanta Oktafandy. Dia mengaku diintervensi polisi terkait kematian Gamma.

Pelaku penembakan Gamma Rizkynanta Oktafandy adalah polisi bernama Aipda Robig Zaenudin (RZ), anggota Polrestabes Semarang.

Anggota keluarga Gamma tersebut mengatakan, mereka didatangi oleh anggota kepolisian bersama seorang wartawan untuk membuat surat pernyataan dan rekaman video pada Senin (25/11/2024) malam. 

Pernyataan yang diminta polisi melalui wartawan tersebut adalah agar keluarga besar Gamma mengikhlaskan kejadian tersebut.

Ratusan massa melakukan doa bersama dengan menyalakan lilin untuk aksi solidaritas terhadap GRO (17) atau Gamma pelajar SMK N 4 Semarang yang meninggal dunia akibat ditembak polisi, Jalan Pandaran 2, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jumat (29/11/2024) malam.

"Kalau dari Kapolrestabesnya datang bareng wartawan. Jadi istilahnya kita diminta supaya bikin tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang kemana-mana, maka kita disuruh mengikhlaskan," ujar perwakilan keluarga tersebut yang meminta identitasnya disembunyikan demi menjaga keselamatan dirinya, Minggu (1/12/2024).

Dia menegaskan, keluarga Gamma tentu saja menolak mentah-mentah permintaan tersebut karena pernyataan Kapolrestabes dengan kejadian sebenarnya berbeda.

Selain itu, alasan polisi meminta keluarga membuat pernyataan adalah agar kasus selesai dan tidak berkembang kemana-mana.

"Kami tentu tegas menolak diambil pernyataan tersebut dalam bentuk video. Yang minta 1 wartawan itu mewakili dari orang Polrestabes," bebernya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar ketika dikonfirmasi soal pernyataan adanya tekanan ke keluarga Gamma, enggan berkomentar. 

Dia meminta Tribun Jateng mengkonfirmasi ke Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto.

"Silahkan ke Kabid Humas ya," katanya sembari membagikan kontak nomor whatsapp Kabid Humas.

Baca juga: Pasca Insiden Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Kapolrestabes Sempat Susah Dihubungi

Namun, Kombes Artanto belum menanggapi hal tersebut ketika Tribun Jateng mengkonfimasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini