News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afrika

DPR Siap Perkuat Kerjasama Parlemen Asia Afrika

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (kiri) bersama Ketua DPR Setya Novanto (kanan) saat akan mengadakan rapat konsultasi di Ruang Pustakaloka Nusantara IV, Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2015). Pada pertemuan itu Jokowi menjelaskan alasannya tak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri karena yaitu mengingat pencalonan Komjen Pol Drs Budi Gunawan SH MSi sebagai Kapolri menimbulkan perdebatan di masyarakat. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan lembaga parlemen siap menyelenggarakan Konferensi Parlemen Asia Afrika yang bertujuan membantu memperkuat kerjasama bidang ekonomi, politik sosial, dan budaya.

Konferensi Parlemen Asia Afrika ini dihelat dalam rangka menjalankan amanat UU MD3 pasal 69 (2), tentang fungsi DPR guna mendukung upaya pemerintah dalam melaksakan politik luar negeri.

"Melalui konferensi ini, DPR RI percaya keterlibatan Asia dan Afrika secara komprehensif perlu dilakukan dengan membuka jalan bagi keterlibatan antarparlemen, terutama mempertajam kerangka kerja sama selatan-selatan dalam kerja sama global dan untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia dapat terwujud," kata Novanto di DPR, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tujuan konferensi parlemen berbarengan dengan digelarnya KAA antara lain, sebagai Forum parlemen Asia dan Afrika dalam menyamakan perspektif dan solusi bagi tantangan Asia dan Afrika di masa depan.

Untuk konsolidasi dan penguatan peran parlemen dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan dalam konteks New Asia Africa Strategic Partership (NAASP). "Selain itu juga menyalurkan perspektif parlemen negara-negara Asia-Afrika dalam penajaman agenda pembangunan global pasca 2015," imbuhnya.

Sejumlah isu hangat juga bakal dibahas antara lain soal kemerdekaan Palestina. Perjuangan cita-cita Palestina untuk menjadi bangsa merdeka belum mendapat pengakuan banhak pihak. Sehingga cita-cita mereka harus sama-sama diperjuangkan.

"Masalah Palestina adalah amanat pembukaan UUD 1945 yang boleh jadi menjadi satu-satunya masalah klasik terkait hak menentukan nasib sendiri (self-determination) yang belum terselesaikan hingga kini," katanya.

Politikus Golkar ini menyebutkan, hasil dari resolusi konferensi akan dituangkan dalam Asian African Parliamentary Declaration yang nantinya akan diadopsi oleh para peserta delegasi.

"Deklarasi tersebut akan memasukkan dukungan pada pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat di tanahnya sendiri sebagai bentuk solidaritas negara-negara Asia-Afrika," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini