Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara-negara koalisi pimpinan Arab Saudi berperang dengan Yaman. Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Pemerintah Arab Saudi berkali-kali meyakinkan kita bahwa (serangan ke Yaman, red) tidak mengganggu penyelenggaran haji," kata Lukman di kompleks parlemen DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Pemerintah Indonesia juga harus mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. Lukman berharap semua pihak bertikai dapat menahan diri untuk tidak menggunakan senjata lagi.
"Jadi peperangan berakhir dan muncul kedamaian lewat musyawarah," tuturnya.
Lukman mengatakan Pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan di Yaman. Indonesia, kata politikus PPP itu, mengaku sangat prihatin karena suasananya tidak mereda malah terus memanas.
"Kita berharap pihak yang secara langsung terlibat dalam konflik ini bisa menahan diri. Dalam artian tidak lagi, menggunakan persenjataan dalam menyelesaikan konflik," katanya.
Lukman berharap Konferensi Asia Afrika (KAA) dapat merumuskan resolusi kesepakatan perdamaian di Timur Tengah. Agar perdamaian terwujud tanpa menggunakan persenjataan. Ia khawatir peperangan dapat mengganggu penyelenggaraan haji.
"Terus terang umat Muslim Indonesia khawatir kalau kemudian konflik bersenjata ini kemudian membawa akibat terganggunya pelaksanaan haji," sambung Lukman.