TRIBUNNEWS.COM – Menuju hari terakhir penyelenggaraan Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar Jumat (24/3), sejumlah kepala negara-pemerintahan disiapkan untuk bertandang ke Bandung, Jawa Barat.
Kota berjuluk ‘Kota Kembang’ itu memang disiapkan menjadi kota kedua setelah Jakarta yang akan menyambut para delegasi di event peringatan 60 tahun KAA.
Rencananya para delegasi yang merupakan tamu VVIP akan diterbangkan menggunakan pesawat yang disiapkan penyelenggara. Namun, beberapa negara tercatat akan terbang menggunakan pesawat pribadi. Negara itu adalah Myanmar, Tiongkok, Angola dan Afrika Selatan.
Sementara itu, tercatat pula beberapa negara berhalangan hadir ke Bandung karena harus kembali ke negaranya masing-masing. Negara yang berhalangan hadir adalah Jepang, Jordania, Sychelles, Palestina, Brunei Darussalam, dan Vanuatu.
Dengan demikian, pelaksanaan hari terakhir Peringatan 60 tahun KAA di Bandung akan dihadiri total 22 tamu undangan VVIP, termasuk delegasi negara Korea Utara dan Malaysia. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pun dikabarkan akan hadir dengan terbang langsung dari Kuala Lumpur menuju Bandung.
Menurut Juru Bicara Peringatan 60 tahun KAA, Yuri O. Thamrin persiapan yang disiapkan penyelenggara sudah all-out. “Mohon doanya agar jerih payah kita bisa terobati dengan hasil yang terbaik,” ujarnya.
Peringatan 60 tahun KAA di Bandung sendiri akan berisi beberapa agenda, seperti historical walk, photo session, video presentation, penandatanganan simbolis Bandung Message, dan berbagai pidato.
Di antaranya pidato Presiden Indonesia sebagai tuan rumah, pidato Kepala Negara/Pemerintahan dari Asia, dan satu pidato dari perwakilan negara di benua Afrika.
Acara tersebut kemudian akan ditutup dengan jamuan santap siang di Gedung Pakuan. Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan bertindak sebagai host dalam jamuan tersebut.
Selain itu, para delegasi KAA juga akan meresmikan Monumen Asia-Afrika dalam rangka peresmian tanggal 24 April sebagai Hari Asia-Afrika. Dalam gelaran itu juga mereka direncanakan sepakat mendeklarasikan Bandung sebagai Kota HAM dan Ibukota Simbolis untuk Asia-Afrika. (adv)