TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yambise mengaku belum mengetahui adanya pesta bikini anak SMA.
Hal itu dikatakan Yohana usai mengikuti Konferensi Parlemen Asia Afrika di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
"Saya belum tahu, saya akan kaji, kita harus kaji," tuturnya.
Menurut Yohana, acara tersebut patut dipertanyakan. Apalagi hal itu tidak sesuai dengan norma kesopanan adat ketimuran.
"Itu masalah budaya barat yang masuk. Tidak semua budaya kita terima," kata Yohana.
Ia mengaku akan berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai adanya acara tersebut yang telah menjadi perhatian masyarakat.
"Kita harus bicara dengan mendikbud," tuturnya.
Sebelumnya, kontroversi terkait Ujian Nasional (UN) SMA tahun ajaran 2014-2015 tidak hanya terjadinya kebocoran soal saat ujian berlangsung.
Pascaujian, sebuah undangan dalam format video di situs berbagi video YouTube pun tak kalah mengejutkan.
Sebuah event organizer mengundang para siswa angkatan kelulusan tahun 2015 untuk ikut serta dalam pesta perayaan kelulusan. Acara bertajuk Splash After Class itu bakal digelar di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Sabtu 25 April 2015.
Namun ada satu hal yang disoroti oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yakni di undangan itu tertulis Bikini Summer Dress.
Nah, soal bikini inilah yang mengundang keprihatinan KPAI. Penelusuran Warta Kota, video Splash After Class di YouTube masih bisa diakses dengan mudah hingga Rabu (22/4) malam. Namun selepas pukul 21.15, video itu sudah 'menghilang'.