News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: BIN Harus Berikan Data Akurat dan Cepat ke Presiden Jokowi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA‎ - Di usianya ke-69 pada 7 mei, tantangan Badan Intelijen Negara (BIN) makin dinamis dan makin unik. Sehingga BIN dituntut semakin profesional. Demikian diungkapkan peneliti intelijen Ridlwan Habib.

"Kita hidup di era signal intelligence, imagery intelligence, open source intelligence. Ini harus disambut dengan adaptasi kemampuan dan kultur budaya intel BIN,” kata alumni S2 Kajian Stratejik Universitas Indonesia itu.

Sesuai semboyan BIN yakni Velox et Exactus, Ridlwan berharap anggota intelijen bisa menghadirkan data yang cepat dan akurat pada Presiden Joko Widodo sebagai satu-satunya user (pengguna) BIN.

Informasi yang masuk harus Velox atau cepat dianalisa. Karena kondisi sekarang, data hari ini bisa jadi besok pagi sudah tidak relevan. Harus update,” kata Ridlwan.

Namun, kecepatan arus data tak boleh mengabaikan prinsip Exactus yakni akurasi. Karena kemampuan menyamar, menggalang, dan mencari data saja tak cukup. Perlu metode analisa yang efektif dan mudah dipahami Presiden Jokowi.

Ia mencontohkan keluhan warga di situs www.laporpresiden.org mencapai 100 per hari. “BIN harus bisa memilah laporan itu, menganalisanya, lalu memberikan saran kepada Presiden Jokowi secara cepat namun tetap akurat,” katanya.

Kepemimpinan Marciano Norman yang dilantik Oktober 2011 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Ridlwan, cukup mampu membawa perubahan di BIN. Salah satu contohnya website www.bin.go.id selalu update dan bisa diakses masyarakat.

BIN idealnya juga bisa memasyarakatkan intelijen dan meng-intelijen-kan masyarakat agar negara tetap aman dan tentram. Selama kehidupan berjalan normal, intelijen berhasil. Tak perlu pujian dari masyarakat, begitu kata Koordinator Eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini