Tribunnews.com, Jayapura - Hati-hati menyebut OPM di Papua sebagai singkatan Organisasi Papua Merdeka. Alasannya, sekarang rakyat Papua sudah lelah berkonflik dan menginginkan Tanah Papua yang damai, adil, makmur dan sejahtera.
"Jadi, mereka tahunya OPM sekarang ada singkatan Orang Papua Membangun," ujar Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno kepada Kompas, Sabtu (9/5) pagi di Hotel Swiss-Bel Papua. Warga Papua yang ditanya sebagian juga membenarkan pernyataan Tedjo terkait istilah OPM.
Menurut Tedjo, rakyat Papua sebenarnya ingin provinsinya juga maju seperti provinsi lainnya. "Tidak ada pertumpahan darah lagi sesama anak bangsa, tetapi kebersamaan membangun, memajukan dan mengisi kemerdekaan untuk kehidupan ekonomi, politik dan sosial yang lebih baik," tambah Tedjo.
Pendekatan pusat, tambah Tedjo, sejak lama sudah berubah. "Bukan lagi operasi militer tetapi operasi pembangunan dan mewujudkan keadilan dan kedaimaian. Apalagi di era pak Jokowi-JK, pemerintah lebih fokus untuk kesejahteraan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan jaminan kehidupan," tutur Tedjo lagi.
Untuk memastikan kesejahteraan dasar, lanjut Tedjo, Presiden Jokowi untuk kedua kalinya dalam waktu dua kali dalam enam bulan sejak dilantik sebagai Presiden RI ketujuh, datang lagi untuk menemui rakyat Papua.
Selain membawa 10 menteri dan pejabat lainnya, Presiden berencana meninjau Pasar Baru Sentani Pharaa, jembatan layang Hamadi-Holtekam, membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Pintar serta Kartu Keluarga Sejahtera, juga pembangunan fasilitas Pekan Olah Raga (PON) nasional yang akan digelar di Papua, kunjungi kapus IPDN, juga melihat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan peninjauan di Lembaga Pemasyarakatan Papua di Abepura, Jayapura. (Suhartono)