News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Nepal

Gempa Susulan di Nepal, Tak Ada Korban WNI

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI CARI WNI YANG HILANG DI NEPAL - (Puspen TNI, 3 Mei 2015). Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan relawan Taruna Hiking Club (THC) yang tergabung dalam tim penyelamatan dan evakuasi diberangkatkan melalui jalur darat untuk mencari Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak sejak terjadinya gempa bumi di wilayah Langtang, Nepal. Hal tersebut diungkapkan Komandan Misi Evakuasi WNI di Nepal, Letkol Pnb Indan Gilang, S.Sos saat melepas tim pencarian WNI jalur darat di Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Kathmandu, Nepal, Sabtu (2/5/2015). Tim yang berjumlah 6 (enam) orang tersebut, terdiri dari: 3 (tiga) personel Paskhas TNI AU yaitu Sertu Sujianto, Praka Edi Sunaryo, Praka Dwi Haryanto, 1 (satu) personel perwakilan Kemenlu yaitu Kreshna Djaelani dan 2 (dua) personel Taruna Hiking Club Bandung yaitu Adidjana Gustiansyah dan Sofyan Arif. (*)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nepal kembali diguncang gempa dasyat pada Selasa (12/5/2015) kemarin. setelah akhir bulan lalu gempa yang lebih dahsyat melanda negeri itu.

Kementerian Luar Negeri RI, setelah mendapat kabar tersebut langsung memastikan keselamatan WNI yang masih berada di Nepal.

Sebelumnya, tim RI juga telah memberangkatkan sejumlah tim ke Nepal untuk misi kemanusiaan.

"Kemarin ada gempa (susulan) berkekuatan 7,3 SR di Nepal, Alhamdulillah setelah kami ketahui adanya gempa, KBRI dan tim evakuasi berhasil menghubungi sisa WNI yang ada di sana. Mereka semua berada dalam kedaaan aman," kata Juru Bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir (Tata) dikonfirmasi wartawan di kantornya, Rabu (13/5/2015).

Meski begitu, Rumah Sakit lapangan yang dibuka tim medis Indonesia di Nepal, dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih aman. Adapun soal permintaan otoritas Nepal, agar RS lapangan Indonesia diperpanjang masa bantuannya sampai tiga bulan ke depan, kata Tata belum diputuskan oleh pemerintah Indonesia.

Sebab pemerintah juga harus memikirkan logistik dan obat yang dibutuhkan.

"RS yang dimiliki Indonesia di sana telah dipindahkan ke tempat yang lebih terbuka. Pada prinsipnya Indonesia siap membantu sesuai kebutuhan pemerintah dan rakyat Nepal," kata Tata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini