News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peringatan 17 Tahun Reformasi

Aktivis PMII Nilai Aneh Gerakan Mahasiswa Ingin Jatuhkan Jokowi

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015). Aksi yang sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dengan polisi tersebut dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) meminta para mahasiswa memberikan kritik membangun kepada Pemerintahan Jokowi-JK.

Aktivis PMII Daud Gerung menggangap aneh jika mahasiswa memiliki rencana untuk menjatuhkan Presiden yang sah.

"Tuntut kebijakan Jokowi, bukan sosoknya. Itu lebih obyektif dan aspiratif untuk disampaikan ke DPR sebagai wakil rakyat. Jangan gadaikan idealisme kalian hanya untuk memuaskan nafsu kekuasaan. Sangat tidak rasional jika menyamakan Jokowi dengan rezim Soeharto," kata Daud Gerung salah satu anggota PMII di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Daud menegaskan, hasil Pilpres 2014 memiliki harapan dari Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.

"Kita memiliki harapan, harapan itu ada ditangan pemerintah Jokowi. Jadi biarkan pemerintahan Jokowi menyelesaikan PR yang ditinggalkan dari pemerintah sebelumnya," katanya.

Ia menekankan, agar para mahasiswa yang menyuarakan aspirasi tidak terjebak dalam politik praktis. Sebab, organisasi mahasiswa bukan partai politik.

Menurutnya, kondisi 1998 dengan saat ini sangat jauh berbeda. Pemerintahan yang ada saat ini merupakan hasil dari proses demokrasi dan pemilihan Presiden pun dipilih langsung oleh rakyatnya.

"Menyuarakan aspirasi mahasiswa sah-sah saja. Tapi persoalannya ketika aktivitas itu ditunggangi kepentingan politik, menjadi tidak murni. Gerakan mahasiswa itu adalah gerakan moral, bukan gerakan politik," jelasnya.

Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional dan 17 tahun reformasi serta jatuhnya rezim Soeharto, ratusan mahasiswa tergabung dalam PMII itu menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara Jakarta.

Lebih lanjut, dalam aksinya, pihaknya menyesalkan sikap para pemimpin organisasi mahasiswa yang mengatasnamakan gerakan mahasiswa, tetapi sebenarnya memiliki tujuan pribadi.

Menurutnya, kehadiran para pemimpin organisasi mahasiswa menimbulkan kecurigaan dan kemungkinan deal-deal tertentu antara penguasa dan para pemimpin organisasi mahasiswa.

Hal tersebut, kata dia, demi kepentingan pribadi bukan kepentingan bangsa yang lebih luas seperti yang selama ini menjadi dalih gerakan mahasiswa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini