Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menduga adanya ulah importir terkait beredarnya beras sintentis berbahan dasar plastik di pasaran. Beras tersebut mulai diketemukan di Bekasi.
"Insya Allah bukan dari internal tapi lebih pada permainan impor," kata Taufik di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Politisi PAN itu menilai beredarnya beras plastik itu karena adanya kelalaian menteri. Sehingga menteri harus bertanggung jawab atas beredarnya beras plastik itu dimasyarakat.
"Jangan semuanya dibebankan ke Presiden saja.Kementerian Perdagangan, Pertanian, Bea Cukai serta Bulog harus dilibatkan karena sudah meresahkan dan membahayakan masyarakat," tuturnya.
Ia juga menduga beredarnya beras plastik itu karena dibantu oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.
"Kalau tidak didukung oleh black market, tidak akan masuk ke Indonesia dan itu harus diusut tuntas. Pidananya berlapis-lapis karena menyangkut hajat hidup orang banyak," katanya.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV Ibnu Multazam melihat adanya kebocoran di pelabuhan. Sebab, setiap barang impor masuk melalui pelabuhan.
"Di pelabuhan itu ada bea cukai, ada karantina, itu kan semuanya diperiksa di laboratorium. Mestinya sudah diketahui sejak dini. Ketika beras itu masuk di Pelabuhan, sudah bisa dideteksi, apakah bercampur dengan plastik atau beras asli sehingga bisa diketahui sejak dini," katanya.