Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menceritakan pengalamannya terkait ijazah palsu. Kasus ijazah palsu belakangan sedang menjadi sorotan masyarakat.
Politikus PKS itu mengaku pernah ditawari seseorang untuk mendapatkan ijazah doktor. Pengalaman itu dirasakan Fahri sebelum duduk sebagai anggota dewan.
"Karena sering isi diskusi, ceramah, menulis di koran, ada orang datang ke saya membawa artikel saya dan mengatakan, 'Pak, ini pikiran bapak luar biasa dan layak dapat gelar doktor,'" cerita Fahri di DPR, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Fahri lantas mempertanyakan gelar doktoral yang disampaikan orang tersebut. Apalagi menyebut nama universitas dari luar negeri. Ia mengakui tidak menyukai dengan berbagai gelar tersebut.
"Banyak orang yang terhormat kok mau? Ini ada sakit juga. Kita harus periksa diri kita jangan-jangan ini wabah penyakit tertentu yang gila hormat ini. Kepalsuan harus diberantas," kata Fahri.
Ia pun menyarankan agar anggota dewan yang menggunakan ijazah palsu dilucuti. Berkasnya pun dibakar. Fahri menyebut syarat pendidikan anggota DPR bergelar SMA.
"Jangan gunakan gelar doktor tapi enggak akademik. Ini koreksi, kalau ada lucuti gelarnya. Jangan teridentifikasi seperti orang sakit. Saya sering liat di cv aslinya hanya S1 tiba tiba hari-hari berikutnya bergelar doktor. Ini persoalan," ungkapnya.