News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Wapres JK Mediasi Pertemuan Aburizal dan Agung Jumat Ini

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus dugaan korupsi dana pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU Sumradem, Indramayu dengan terdakwa mantan Bupati Indramayu Iriantos MS Syafiuddin alias Yance di Pengadilan Tipikor, Kota Bandung, Senin (13/4/2015). Kehadiran Jusuf Kalla dalam persidangan tersebut sebagai saksi meringankan bagi terdakwa. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perseteruan dua kubu kepengurusan Partai Golkar akan berakhir Jumat pekan ini. Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono akan dipertemukan dan dimediasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kabar itu disampaikan JK usai menghadiri acara "Water Sanitation Cities (WSC), Forum and Exhibition 2015," di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2015). Ia memastikan dua kubu sepakat berdamai agar bisa ikut pilkada serentak.

Aburizal saat ini masih berada di luar negeri. Setelah tiba di Jakarta, Aburizal dan Agung akan bertemu untuk membahas proses islah kerjasama pilkada. "Ical (Aburizal) baru keluar negeri, nanti kembali. Jumat (ketemu)," kata Wapres JK.

Ia tak menyinggung di mana kedua kubu akan bertemu. Menurut JK waktu pertemuan hanya hal teknis sehingga dapat diatur belakangan. Sebelumnya Agung sempat mengusulkan pertemuan menyongsong islah berlangsung di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Wapres JK mengaku sudah lama berusaha menyelesaikan dualisme kepengurusan Partai Golkar, salah satunya agar partai tersebut bisa ikut pilkada serentak akhir 2015. Ia sempat mengundang Agung ke rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Agung mengaku disodorkan sejumlah gagasan oleh Wapres JK, salah satunya pembentukan tim bersama yang berisi perwakilan kedua kubu. Tim ini akan menunjuk lembaga survei yang akan menilai kader Golkar yang berhak maju Pilkada 2015.

Kader yang memiliki elektabilitas tertinggi, akan didukung kedua kubu. Namun soal siapa yang berhak memimpin Partai Golkar dan mengeluarkan surat rekomendasi untuk kader yang ikut pilkada, hal itu tetap akan diselesaikan melalui jalur hukum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini