News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

GP Ansor-Yayasan Mata Air Gelar Pesantren Kilat Persiapan Masuk PTN

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid saat video conference dengan peserta Sanlat BPUN di gedung GP Ansor, Jakarta, Jumat (29/5/2015). Peserta Sanlat yang melakukan video converence itu yakni dari yakni Surabaya, Jombang, Malang, Ngawi, Kudus, Semarang, Karanganyar, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Serang dan Pontianak.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GP Ansor melalui Yayasan Mata Air menggelar Pesantren Kilat-Bimbingan Pasca Ujian Nasional (Sanlat-BPUN) dalam rangka persiapan masuk perguruan tinggi negeri 2015 di 51 kabupaten/kota.

Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, saat menggelar Acara Video Conference dengan peserta Sanlat di 12 kota mengatakan, gagasan menggelar Sanlat BPUN pertama kali lahir tahun 2007 di tiga kota, yakni Kudus, Demak dan Jepara.

"Dulu basisnya dapil saya sebagai anggota DPR. Dengan program utama pendampingan pasca UN di Ponpes. Kemudian sejak jadi ketua GP Ansor, kegiatan ini dilakukan tiap tahun kita laksanakan di 51 kota," ujar Nusron saat video conference dengan peserta Sanlat BPUN di gedung GP Ansor, Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Peserta Sanlat yang melakukan video converence itu yakni dari yakni Surabaya, Jombang, Malang, Ngawi, Kudus, Semarang, Karanganyar, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Serang dan Pontianak.

Hadir dalam acara tersebut Menristek Dikti. M Nasir dan Mendikbud Anies Baswedan.Sanlat tersebut, kata Nusron, digelar selama sebulan sejak April lalu dengan tema Education for Better Future.GP Ansor bekerjasama dengan Yayasan Mata Air, Menristek Dijti, dan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)Sebelum acara, terjadi insiden konsleting listrik dan mati lampu sekitar pukul 18.30 WIB.

Namun ini tidak mengurangi kekhidmatan acara lantaran ketiga tokoh yang hadir tetap atusias. Ketua GP Ansor Nusron Wahid menyambut hagat Menriatek Dikti M Nasir dan Mendikbud Anies yang masuk ke gedung GP Ansor di tengah kegelapan.

Acara pun berlangsung dalam suasana gelap dengan pencayaan terbatas melalui genset.Nusron mengingatkan pentingnya pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

"Sebab kemiskinan, ketimpangan ekonomi hanya bisa diatasi dengan membuka akses ekonomi dan pendidikan seluas luasnya kepada masyarakat," ujarnya.

Menurut Nusron, kemiskinan dan ketertinggalan bisa diatasi dengan memberikan akses kepada masyarakat."Salah satu akses terpenting itu adalah pendidikan," kata Nusron.

Sementara itu, Menristek Dikti M Nasir mengatakan, semua calon mahasiswa harus punya keyakina untuk bisa meraih cita-cita yang diimpikan. Nasir menyontohkan pengalamannya sendiri yang tidak pernah membayangkan bakal jadi menteri.

"Saya santri salafi belajar agama saja. Saya hanya ikut ujian persamaan di pondok pesantren. Saya haya bayak berdoa. Kemudian karena Allah menghendaki saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," tutur Nasir.

Adapun Mendikbud Anies Baswedan meminta agar para calon mahasiswa jangan melupakan kesehatan saat ujian masuk perguruan tinggi negeri. Sebab sekeras apa pun belajar, tidak akan bisa sukses kalau pas saat ujian tidak fit dan sakit.

"Kemudian jangan lupa juga untuk memikurkan masa depan. Baimana 50 tahun ke depan. Sebab pendidika saat ini diarahkan untuk hasil masa depan yang jauh," tandas Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini