TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruangan Ketua DPR Setya Novanto didatangi sejumlah Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy. Mereka datang sekitar pukul 13.45 WIB, Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Sejumlah anggota PPP yang hadir antara lain, Hasrul Azwar, Arsul Sani, Reni Marlinawati dan Joko Purwanto. Mereka langsung masuk ke ruang Setya Novanto. Pertemuan berlangsung tertutup selama 15 Menit.
Mereka meminta penjelasan alasan Ketua DPR menyetujui permintaan PPP kubu Djan Faridz yang menunjuk Epyardi Azra sebagai Ketua Fraksi PPP yang baru.
Juru Bicara PPP kubu Romi, Arsul Sani mengatakan keputusan pimpinan DPR mengesahkan Epyardi sebagai pimpinan fraksi membuat suasana tak kondusif di tubuh partai berlambang Ka'Bah itu.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku telah membawa surat yang ditandatangani 25 dari 38 anggota Fraksi PPP agar keputusan tersebut dibatalkan.
"Kami minta agar F-PPP relasinya antar pimpinan dang anggota fraksi kembali tenang, kami minta ini dikembalikan sepeti sebelumnya," kata Arsul.
Diketahui, Kubu Romy telah menunjuk Hasrul Azwar sebagai Ketua Fraksi PPP di DPR. Sedangkan Kubu Djan Faridz menetapkan Epyardi Asda untuk duduk di posisi Ketua Fraksi PPP di DPR.
Setiap surat yang keluar dari Fraksi PPP harus ditandatangani keduanya. "Kondisinya sudah baik seperti itu, tidak perlu diubah," kata Asrul.
Dalam pertemuan tersebut, kata Arsul, Ketua DPR seperti tidak mengetahui bahwa PPP Djan Faridz tidak pernah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Novanto berjanji untuk segera menindaklanjuti protes Anggota F-PPP ini kedalam rapat pimpinan," kata anggota Komisi III DPR itu.