News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kepala BIN

Dikritik Sudah Tua, Sutiyoso: JK Lebih Tua dari Saya

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso memimpin Rapat Pleno Pertama 2015-2020 PKPI di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Sabtu (13/6/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode dan mantan Pangdam Jaya, Sutiyoso menanggapi santai kritik usia tua dirinya sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut Sutiyoso, seharusnya layak atau tidaknya seseorang menduduki jabatan strategis negara dilihat dari kesiapan, pengalaman dan hasil kerjanya.

Ia mencontohkan sekaligus membandingkan keadaannya itu dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang telah memasuki usia 73 tahun.

"Pak JK lebih tua dari saya, tugasnya lebih berat dari saya, kok bisa?" ujar Sutiyoso sebelum memimpin Rapat Pleno Pertama 2015-2020 PKPI di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Sabtu (13/6/2015).

"Sekarang milih tua tapi sehat kayak aku, apa milih muda tapi loyo," katanya.

Diberitakan, penunjukan Presiden Jokowi kepada Sutiyoso sebagai Kepala BIN menuai kontroversi dari sejumlah anggota DPR, pengamat intelijen hingga pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyatakan kebingungannya lantaran usia Sutiyoso yang telah berumur 70 tahun dianggap sudah sangat tua untuk mengembang tugas sebagai Kepala BIN.

Meski berasal dari partai pendukung pemerintah Jokowi-JK, TB Hasanuddin tak serta-merta akan memudahkan Sutiyoso dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kepala BIN di Komisi I DPR.

Sebab, seingatnya, Sutiyoso saat menjabat Panglima Kodam Jaya turut bertanggung jawab atas penyerangan kantor PDI di Jalan Diponegoro nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat pada 27 Juli 1996 atau dikenal peristiwa berdarah "Kudatuli".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini