TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui sulit melakukan deteksi dini terkait adanya dugaan pihak Australia membayar kapal imigran gelap agar menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan.
"Ya Kalau beradanya di wilayah mereka (Australia) juga sulit," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Moeldoko juga mengaku baru mengetahui adanya praktik yang dilakukan oleh pihak Angkatan Laut Australia tersebut.
"Sepertinya ini model baru ya. Dan saya kira itu domainnya Menlu itu. Karena ada terkait dengan kebijakan," kata Moeldoko.
Namun, Moeldoko mengatakan pihaknya tetap melakukan pengamanan di wilayah perbatasan, khususnya perairan Indonesia. Apabila ada beberapa imigran gelap yang lolos, Moeldoko mengatakan hal itu bisa terjadi mengingat luasnya wilayah Indonesia.
"Ya tetap kami melakukan pengamanan ya, Tapi karena keterbatasan dan keluasan wilayah itu, kadang-kadang ada yang kosong ya. Itu masalahnya. Tetap pengamanan berjalan," ucap Moeldoko.