TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal Yotje Mende berniat mendaftarkan diri jadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pengalaman di bidang reserse dan kriminal selama 20 tahun dan pernah menyidik kasus korupsi Gayus Tambunan menjadi bekal niatnya tersebut.
"Walaupun saya tidak pernah di KPK atau Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim, saya pernah jadi tim khusus penyidik Gayus Tambunan, 2010. Kasus itu kan fenomenal karena menyinggung anggota Polri, jaksa sampai pengacara," ujar Yotje saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/6/2015).
Selain itu, dari 34 tahun karier di kepolisian, 20 tahunnya ia habiskan di jabatan yang berkaitan dengan fungsi penyidikan, yakni reserse dan kriminal. Tercatat, pria angkatan Akademi Kepolisian tahun 1981 tersebut memulai karier di bidang reserse tahun 1986, yakni sebagai Perwira Unit Satuan Penyelidikan Psikotropika.
Tahun 1990, Yotje menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Kepolisian Wilayah Banyumas. Tahun 1994 dia menjabat sebagai Kepala Direktorat Reserse Kriminal Polda DIY. Tahun 1999, Yotje juga pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Resmob Kordinator Reserse Polri.
Adapun, jabatan di luar bidang reserse dan kriminal, Yotje pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta tahun 2006. Tahun 2010, Yotje juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembinaan Profesi Divisi Propam Polri.
Dia pun pernah memegang tongkat komando provinsi, yakni sebagai Kapolda Riau tahun 2012 dan Kapolda Papua hingga saat ini.
"Atas seluruh pengalaman itulah saya merasa, ah dicoba sajalah. Ini kan demi bangsa dan negara juga, niat saya tulus," ujar Yotje.
Rencananya, Yotje akan menghadap Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Rabu (17/6/2015), untuk membicarakan soal niatnya menjadi pimpinan KPK.
Yotje adalah satu dari tiga orang berlatar belakang Polri yang hendak mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK.
Selain Yotje, Deputi Bidang Koordinasi dan Keamanan Nasional di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Irjen Syahrul Mamma dan mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto juga ingin menjadi pimpinan KPK.
Badrodin sebelumnya meminta anggotanya yang menjadi calon pimpinan KPK untuk mengundurkan diri dari institusi kepolisian. (baca: Kata Kapolri, Polisi yang Daftar Calon Pimpinan KPK Harus Mundur dari Polri)
"Kalau masih aktif (sebagai anggota polisi) harus mengundurkan diri dari Polri," kata Badrodin.