TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui bahwa pelaku pemerasan bukan orang asing baginya.
Pelaku pemerasan sudah dikenal lama dan merupakan mantan tim sukses di pemilihan umum legislatif 2014 lalu.
"Mereka teman lama saya, kenal sejak tahun 2012. Tapi saya rasa bukan seperti ini (memeras) cara berteman," kata Lucky di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/6/2015).
Anggota Komisi VII DPR RI itu menuturkan, sebelum mendapatkan ancaman, dirinya juga kerap dimintai sejumlah uang oleh kedua pelaku. Kedua tersangka adalah RS (44) seorang karyawan swasta dan A (35) seorang wirausahawan.
"Saya sebelumnya sudah memberi uang dan lama-lama kok malah mengancam seperti ini," tuturnya.
Menurut Lucky, kedua pelaku pemerasan terhadap dirinya tak hanya sebatas meminta sejumlah uang.
Menurutnya, keduanya juga kerap meminta proyek kepada dirinya.
"Mereka juga minta proyek di DPR dan minta menjadi staf saya juga," tandasnya.