TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wartawan Senior Budiarto Shambazy membeberkan hasil perbincangannya dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait Kabinet Kerja yang telah berjalan kurang lebih 10 bulan.
"Saya wawancara dua-duanya (Jokowi-Jusuf Kalla). Mereka tidak puas atau kurang puas dengan kabinet sekarang ini," ujar Budiarto dalam diskusi Perspektif Indonesia yang digelar oleh Populi Center dan Smart FM di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).
Menimbulkan pertanyaan mengapa Presiden dan Wakil Presiden tidak puas dengan kabinet yang dibentuknya itu. Budiarto menjelaskan sebagian besar bukan mereka yang menentukan siapa menteri-menteri Kabinet Kerja.
"Bukan mereka yang menentukan. Yang tersenyum adalah orang-orang atau tokoh-tokoh partai yang punya kepentingan masukkan orang-orang itu," kata Budiarto.
Karena itu, Budiarto menilai pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla cenderung dikuasai oleh kompromi politik. Bahkan Budiarto membeberkan hal itu sempat terlontar dari mulut Jusuf Kalla.
"Kompromi politik itu lebih banyak diucapkan pak JK. Kalau Jokowi itu lebih pada 'kita lihat dulu deh'. Presiden itu kelihatannya akan lebih firm keputusan setahun akan reshuffle. JK itu fleksibel," ucap Budiarto.