News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kepala BIN

Sutiyoso Ingatkan Ancaman Keamanan Pilkada Serentak

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutiyoso

TRIBUNNEWS.COm, JAKARTA - Calon Kepala BIN Sutiyoso mengingatkan ancaman keamanan pada pelaksanaan Pilkada serentak.

Hal itu dikatakan Sutiyoso dalam penyampaian visi terkait uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR.

"Terkait pilkada serentak karena pertama kali diadakan di 269 prov kab kota, ancaman stabilitas politik dan keamanan di tingkat daerah perlu diwaspadai. Semisal kita membayangkan kalau 10 persen dari 269 terjadi kerusuhan, itu akan cukup menggganggu stabilitas politik dan keamanan nasional," kata Sutiyoso di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Sedangkan di bidang ekonomi, Sutiyoso mengingatkan penurunan nilai tukar rupiah yang sudah terlalu besar dapat mengganggu stabilitas, pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan ekonomi. Termasuk stabilitas fiskal.

Kemudian gelombang panas El-nino yang diprediksi BMKG akan terjadi Juni-November 2015 dapat mengancam produksi pangan dan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.

Sementara dibidang sosial-budaya, kata mantan Gubernur DKI itu, sentimen SARA masih menjadi ancaman di berbagai daerah, dan potensi menyulut kerusuhan.

"Adanya kerusakan lingkungan di berbagai daerah dapat memicu keresahan sosial," tuturnya.

Mengenai bidang pertahanan dan keamanan, Sutiyoso mengatakan terdapat ancaman fanatisme di beberapa provinsi yang harus diwaspadai. Termasuk gerakan dari luar dan dalam negeri yang memprovokasi separatisme.

"Harus dicegah sedini mungkin ancaman kolonialisme dan ekstrimisme terus ada dan semakin dinamis. Munculnya seruan dari organisasi teror untuk melakukan teror di negara masing-masing, harus diwaspadai," tuturnya.

Sutiyoso juga menyinggung ancaman perbatasan yang muncul di daerah Timor-Timur, Papua dan Kalimantan termasuk ketegangan dilaut Cina Selatan.

"Pelanggaran kedaulatan di berbagai pulau, perlu diberikan respon yang cepat, tepat dan efektif. Tertinggalnya pembangunan di daerah perbatasan dan pulau terdepan, dapat berpengaruh pada integritas teroitorial indonesia. sementara kondisi alutsista TNI dirasakan belum memadai untuk memaksimalkan kesiapsiagaannya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini