TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajudin, rencananya akan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) ke sebuah rumah sakit di Singapura usai melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi.
Padahal, tersangka suap instalasi PDAM Makassar tahun 2006-2012 itu akan diperiksa oleh KPK.
Ilham Arief telah memberitahukannya ke KPK dalam surat keterangannya belum lama ini sebab mangkir dari panggilan KPK.
"Pada tanggal 3 Juli ada rencana medical check up ke Singapura dan disebutkan bahwa jadwal medical check up itu disiapkan tahun lalu," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, di kantornya, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Terkait kepergiannya ke Singapura, Priharsa mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan cara untuk mengantisipasi Ilham apabila tidak kembali ke tanah air.
Salah satunya adalah melalui surat pencegahan ke luar negeri. Surat tersebut sendiri sebenarnya terlambat dikirim ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Ilham kembali ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 5 Juni. KPK baru mengirimkan surat pecengahan pada 26 Juni 2015.
Priharsa sendiri mengatakan tidak ada kebiasaan KPK langsung mengirimkan surat cegah bertepatan dengan penerbitan surat perintah penyidikan (Sprindik).
"Tidak ada aturan baku. Kondisinya kan macam-macam. Kalau dari hasil operasi tangkap tangan kan kemudian ditahan. Tentu tidak perlu pencegahan ke luar negeri karena orangnya sudah ditahan," beber Priharsa.
Komisi antirasuah itu kembali menjadwalkan pemeriksan ulang Ilham pada Senin, pekan depan. Pemanggilan tersebut untuk kali ketiga setelah dua kali pada tanggal 24 Juni dan 29 Juni 2015 tidak dipenuhi Ilham.