News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat TNI Jatuh

Perintahkan Evaluasi Alutsista, Langkah Jokowi Sudah Tepat

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kepolisian bersama anjing pelacak melakukan pencarian amunisi senjata maupun jenazah penumpang pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (2/7). Sebanyak tiga ekor anjing pelacak diturunkan untuk melakukan pencarian jenazah dan amunisi di lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang menyebabkan 141 orang meninggal dunia. Tribun Medan/Dedy Sinuhaji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo yang memerintahkan TNI mengevaluasi alutsista secara menyeluruh dinilai tepat.

Hal ini mengingat sering terjadinya kecelakaan atau kerusakan yang alat-alat tersebut, utamanya soal moda transportasi udara. Yang terakhir yakni jatuhnya Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Medan, Sumatera Utara.

"Patut diapresiasi karena memang harus, terutama banyak pesawat dan persenjataan kita yang sudah terlalu tua. Bayangkan, Hercules yang jatuh itu peninggalan era Bung Karno, dihibahkan AS tahun 1964. Betapa uzur umurnya. Memang KSAU katakan bukan soal umur tapi yang penting perawatan. Namun, secara common sense, setiap barang apapun itu juga dipengaruhi oleh usia pakai," kata Pengamat Militer Valens Daki-Soo kepada wartawan, Kamis (2/7/2015).

‎Evaluasi itu, kata Valens, dilakukan untuk memodernisasi alutsista TNI ke depannya. Sehingga, keamanan Indonesia yang digawangi TNI lebih terjamin. Meski begitu, evaluasi jangan hanya dilakukan pascakecelakaan saja, melainkan sering dilakukan pada kondisi normal, agar mendapat pertimbangan objektif.

Dalam kesempatan sama, dia juga menilai tepat langkah Calon Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang berkeinginan di bawah kepemimpinannya nanti menolak segala jenis hibah alutsista dari negara lain dan memprogramkan modernisasi alutsista dengan fokus kekuatan laut dan udara.

"Seyogianya lebih baik membeli yang baru ketimbang menerima barang bekas dengan skema hibah. Sebab bila hibah, tetap saja menuntut kita menggelontor jutaan bahkan ratusan juta dolar AS untuk biaya retrofit," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini