TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan ledakan di toilet pria sebelah barat Mall Alam Sutera, Kamis (9/7/2015) kemarin, adalah bom rakitan.
Bom tersebut, menurut Badrodin, ada kesamaan dengan bahan peledak saat di Kampung Sukaluyu, Cibiru, Bandung, Jawa Barat pada Agustus 2010 silam.
"Yang di alam sutera ini ada kesamaan dengan bahan peledak di Cibiru, Bandung. Kami fokus ke kelompok ini. Sedang dilakukan pendalaman siapa pelakunya," terang Badrodin, Jumat (10/7/2015) di sela buka puasa bersama dengan wartawan Mabes Polri di rupatama Mabes Polri Jakarta.
Untuk diketahui, kejadian ledakan di Cibiru bermula saat Tim Densus 88 menggerebek sebuah rumah kontrakan di Kampung Sukaluyu No 49D RT 11 RW 12 Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru.
Diduga rumah tersebut dihuni oleh para teroris jaringan Noordin M Top.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap 2 teroris.
Selain di Bandung, tim Densus 88 juga menangkap 3 teroris lainnya masing-masing di Subang, Padalarang, dan Cileunyi sehingga total teroris yang ditangkap berjumlah 5 orang.
Sementara itu, terkait bom rakitan di Mall Alam Sutera, Badrodin melanjutkan bahan bom rakitan ini memang sedikit dan tidak terlalu banyak, sehingga ledakan yang ditimbulkan pun tidak berdampak luas.
"Bom ini menggunakan bahan yang mudah didapat di pasaran bebas. Hanya tingga meraciknya saja yang harus tepat, biar jadi bom yang efektif," tambahnya.
Untuk diketahui, dari lokasi ledakan di Alam Sutera, Tim Penjinak Bom Densus 88 Polda Metro Jaya mengamankan sejumlah barang bukti berupa beberapa untai kabel, baterai, dan serbuk-serbuk dari bekas ledakan. Beruntung ledakan tidak mengakibatkan korban jiwa, namun membuat kehebohan di mall tersebut.