TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sama-sama sedang mengadakan muktamar.
Panasnya persaingan jelang pemilihan ketua baru dua organisasi tersebut direspon banyak tokoh dengan aneka cara.
Salah satunya adalah pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang meresponnya dengan puisi.
Sebagai pejuang antidiskriminasi, dan rajin membuat survei opini publik, isi puisinya adalah harapan publik agar NU dan Muhammadiyah saatnya bekerja sama.
"Saatnya dua itu bersama, Menyatukan tenaga, atau ini negeri semakin poranda, Dilindas srigala berjubah agama," kata Denny JA dalam rilis yang diterima, Senin (3/8/2015).
Dalam puisinya Denny juga menilai Islam semakin mundur dalam pencapaian peradaban. Indonesia juga semakin dicabik oleh radikalisasi agama.
"Dua ormas terbesar itu saatnya terpanggil untuk peran yang lebih besar," ujarnya.
Berikut isi puisi karya Denny JA:
NU - Muhammadiyah Bersatulah!
"Kemana Ibnu Sina dan Al-Faraby bersembunyi?
Mereka membawa Islam menjulang tinggi
Kini di dunia pengetahuan
Negeri Islam, oh..mundur nian"
Ia bicara padaku meyakinkan
Ditunjukannya data penelitian
Dunia muslim untuk ilmu?
Kini hanya menjadi tamu
"Al Ghazali pergi kemana?
Ia guru ilmu bahagia
Namun bahagia di masa kini?
Oh...dunia Muslim tertinggal sekali"
Ia bicara padaku heran
Ditunjukkannya data lapangan
Dalam indeks hidup bahagia
Dunia muslim bukan juara
"Kemana raibnya Jalaludin Rumi?
Ia suhu dunia rohani
Oh.. kini bumi penuh kekerasan
Dunia muslim justru berperan"