Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan kondisi Kota Makassar, Sulawesi Selatan kini sudah kembali kondusif setelah peristiwa ledakan dari bom ikan yang menewaskan dua warga, Senin (3/8/2015).
"Tidak ada kaitannya dengan Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar. Tidak ada kaitan juga sama presiden. Sudah dipastikan itu bom ikan," tegas Badrodin, Selasa (4/8/2015) di Hotel Borobudur.
Badrodin juga menambahkan ledakan itu sama sekali tidak berkaitan dengan aksi terorisme, itu hanya pembuatan bom ikan yang biasa disebar ke nelayan-nelayan di sana.
"Ibu-ibu itu biasa membuat banyak bom ikan, untuk disebar ke nelayan-nelayan, tidak ada hubungan dengan teroris," tambahnya.
Untuk diketahui, ledakan keras mengguncang Kota Makassar, Sulawesi Selatan menewaskan dua warga, Senin (3/8/2015).
Peristiwa itu terjadi di hari yang sama kunjungan Presiden Joko Widodo di Makassar dimana saat itu Presiden Jokowi membuka Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar pada sekitar pukul 08.30 WITA.
Polisi dari Gegana Brimob Polda Sulsel mengkalim menemukan lebih 20 detonator dari rumah yang meledak di Perumahan Puri Pattene Blok C nomor 10, Biringkanaya, Kota Makassar, Senin (3/8/2015) sore, tepat di lokasi ledakan.
Dua orang penghuni rumah tersebut tewas akibat ledakan. Analisa polisi, temuan bahan peledak itu menguatkan dugaan bahwa penyebab ledakan tersebut adalah bom ikan dari dalam rumah korban.
Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Anton Setiadji mengatakan, ledakan itu tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden Joko Widodo di Makassar.