News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

PWNU Jatim Kecewa Suara Jatim Pecah di Voting AHWA

Penulis: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIDANG PLENO DITUNDA - Suasana lokasi sidang pleno III di alun-alun Jombang yang kosong karena pelaksanaannya ditunda pada Rabu (5/8) pagi. Sidang pleno III dengan agenda pengesahan hasil sidang komisi dan sidang pleno IV dengan agenda pemilihan Ketum PBNU batal digelar Selasa (4/8) malam. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - KH Miftachul Akhyar, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur mengaku kecewa dengan suara pengurus cabang Nahdlatul Ulama (NU) Jatim yang tidak solid saat pengambilan voting sistem pemilihan Rais Aam dan Rais Tanfidiyyah dengan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

PWNU Jatim sebagaimana diketahui adalah penggagas sistem AHWA yang akan diterapkan dalam Muktamar NU ke-33. "AHWA datangnya dari Jatim, jauh sebelum PBNU punya gagasan itu, Jatim punya konsep dan ingin menerapkannya," kata Kiai Miftach di Media Center, Rabu (5/8/2015).

"Sampai saat ini kami berkomitmen, sayang muncul dari jatim suara pecah. Mereka menafikkan keberadaan PWNU Jatim. Padahal saya pasang badan mengawal AHWA. Bilamana kami gagal maka saya akan melepaskan jabatan saya sebagai konsekuensi," tambah Kiai Miftach.

Kiai Miftach menjelaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota cabang Jatim yang membelot dengan tidak mendukung sistem AHWA. Dia juga menyatakan malu terhadap DKI dan Jawa Tengah yang solid.

"Kami secara bijaksana akan menangani sebaiknya cabang kami. Akan ada hukuman tebal tipisnya tergantung pelanggaran ketaatan. Sebab di NU itu ketaatan adalah ruh. Kami malu pada DKI dan Jateng yang solid hingga akhir," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini