Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) berencana akan mengajukan calon kepala daerah di tujuh wilayah yang hanya memiliki calon tunggal di Pilkada. Ketua DPP PAN Yandri Susanto yakin, calon alternatif yang diusung masih memiliki peluang menang melawan petahana meski tidak diunggulkan.
Ia pun mencontohkan Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Contohnya di Pilgub DKI Jakarta kemarin. Nyatanya Jokowi-Ahok yang di awal survei diprediksi nomor 4, justru bisa menang. Ternyata Fauzi Bowo (petahana) KO. Ganjar Pranowo di Jawa Tengah juga sempat tak diunggulkan tapi menang," kata Yandri dalam dialog di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi II DPR itu menilai persaingan dalam pilkada tidak hanya dapat diukur dari survei. Ia pun mendorong partai politik untuk mengatasi masalah calon tunggal dengan mengusung calon alternatif.
"PAN mau saja maju, tapi kan suaranya enggak cukup kalau sendirian, " imbuhnya.
Mengenai Pilkada Surabaya, PAN bersama Demokrat sudah mengusung calon kepala daerah untuk melawan Tri Rismaharini. PAN mengusung Dhimam Abror sebagai calon Walikota, berpasangan dengan Haries Purwoko yang diusung oleh Demokrat. Namun, Haries tiba-tiba menghilang saat mendaftar di KPUD Surabaya.
"Di Surabaya Demokratnya hilang. Di Blitar suara kita tidak cukup karena hanya 7 persen. Di Samarinda juga sama," tuturnya.