Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen Taufik Budi Santoso mengatakan pihaknya telah menyiapkan organisasi prajurit pasukan pemeliharaan perdamaian TNI untuk dikirim ke Palestina.
Akan tetapi, lanjutnya, pihaknya menunggu permintaan PBB terkait langkah selanjutnya.
Hal itu disampaikannya menanggapi pertanyaan wartawan terkait langkah TNI merespons pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Sekjen PBB Antonio Guterres yang di antaranya membahas kemerdekaan Palestina di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
"Kita sudah di langkah awal dengan membuat organisasinya. Tinggal nanti tahapan berikutnya adalah menyesuaikan dengan permintaan dari UN (PBB). Itu pasti," kata Taufik usai Upacara Penyambutan Satgas Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII (37)-J MINUSCA 2023 di Lapangan Prina Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Selasa (26/11/2024).
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres di sela-sela menghadiri KTT G2O di Rio de Janeiro, Brasil pada, Minggu (17/11/2024) siang pukul 12:30 waktu setempat.
Baca juga: Tempo Scan Kumpulkan Donasi Rp10 Miliar untuk Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina
Keduanya membahas berbagai isu di antaranya terkait Palestina.
Pada pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan komitmen sepenuhnya untuk mendukung seluruh upaya PBB dalam berbagai isu global seperti isu ketahanan pangan, kemiskinan, isu pelanggaran hak asasi manusia, dan hukum internasional khususnya di Palestina.
"Kami tercatat pernah mengatakan bahwa kami akan mendukung adanya pasukan penjaga perdamaian jika ada kemungkinan gencatan senjata dan kebutuhan akan pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan secara internasional. Kami siap memberikan kekuatan," kata Prabowo.
Dalam pertemuan ini, Antonio menyatakan Indonesia dianggap sebagai negara yang berhasil memainkan peran penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) guna mempersiapkan reformasi di masa depan.
Baca juga: Menteri Agama Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
“Peran Indonesia, yang kini menjadi mitra internasional yang sangat penting, sangat penting bagi kami dalam upaya mewujudkan lebih banyak keadilan, kesetaraan, dan lebih banyak kapasitas dalam mendukung negara-negara berkembang yang masih mengalami krisis," kata Antonio.
Antonio juga sepakat dengan Indonesia untuk pembentukan negara dan penentuan secara mandiri akan kemerdekaan rakyat Palestina.
"Kami juga mempunyai kerja sama yang sangat kuat sehubungan dengan situasi di Timur Tengah, di mana saya yakin negara-negara tersebut berkomitmen penuh terhadap kebutuhan mutlak pembentukan negara Palestina dan penentuan nasib sendiri rakyat Palestina," ungkapnya.