TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kalau masuknya Rizal Ramli (RR) ke dalam Kabinet Kerja disebut untuk membuat Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menjadi gerah, itu masih masuk akal. Tetapi kalau disebut JK sampai mengancam ingin mundur dari jabatannya sebagai Wapres hanya karena RR ditunjuk sebagai menteri, saya kira itu sudah di luar nalar."
Hal itu disampaikan pengamat politik Said Salahudin kepada Tribunnews.com, Minggu (23/8/2015), menanggapi sinyalemen pengamat politik Tjipta Lesmana mengenai adanya ancaman ‘cerai’ JK, jika Presiden Joko Widodo mempertahankan Menko Kemaritiman Rizal Ramli di Kabinet Kerja.
"Perjuangan dan pengorbanan JK untuk bisa dicalonkan sebagai Cawapres itu kan luar biasa berat. Manalah mungkin kalau kini dia rela meninggalkan jabatannya itu," kata Said.
Lebih lanjut Said mengatakan publik pasti masih ingat dengan pernyataan seorang petinggi PDI-P yang mengatakan ada kabar bahwa JK menyiapkan dana sampai Rp 10 Triliun untuk bisa dipasangkan dengan Jokowi.
"Saya cenderung lebih percaya pada info soal ini dari pada info ancaman JK mau mundur sebagai Wapres," tuturnya.
"Jadi dugaan saya Pak Tjipta memperoleh informasi yang tidak valid soal ancaman JK untuk mundur itu. Lagi pula Staf Khusus Wapres kan juga sudah mengklarifikasi ketidakbenaran info itu," imbunya.
Oleh sebab itu Said tidak percaya dengan isu "cerai" dan masih berkeyakinan bahwa JK akan tetap mempertahankan jabatannya saat ini.
"Sulit membayangkan JK mau mengalah dengan RR. Jangan-jangan Jokowi malah senang kalau JK mau mundur. Sebab JK kan seringkali berbeda pandangan dengan Jokowi," pungkasnya.