TRIBUNNEWS.COM - "Jadi menteri, public figure itu nggak boleh marah, harus bisa tersenyum terus walau bagaimana pun keadaannya. Disorot media, nggak boleh buat kesalahan di mata bawahan. Kalau kasih arahan saya usahakan tidak boleh lakukan kesalahan. Itu berat, mas."
Begitu pengakuan Indroyono Soesilo kepada Tribunnews.com di kediamannya, Pondok Labu, Jakarta Selatan, saat mengenang kembali pengalaman 10 bulan menjadi Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Indroyono mengakui ada beberapa hobi, kesenangan hingga tanggung jawab pribadi yang harus ia kesampingkan sejak hari pertama menjadi menteri, 27 Oktober 2014. Di antaranya main organ, berkebun, menulis hingga tanggung jawab menjaga ibunda yang telah berusia senja.
Saat ini, ia mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan itu semua.
"Waktu jadi menteri, karena padat dan banyaknya tugas, jadi menteri itu saya nggak tahu jam dan hari. Tahunya tanggal. Saking sibuknya, saat saya sedang datangi suatu agenda acara, pikiran saya sudah melayang ke acara berikutnya. Tapi, itu berkah, sebuah tantangan dan suatu kehormatan sendiri buat saya bisa bantu presiden," ungkapnya.
"Salah satu kesukaan saya main organ. Selama jadi menteri, paling sekali atau dua kali saja bisa main organ. Itu pun setelah kerjaan selesai dan pulang ke rumah, yah di atas jam 10 malam. Itu organ saya," ujarnya seraya menunjukkan organ yang terletak di sudut ruang tamunya.
Hobi Indroyono bertambah sejak ia berumah tangga bersama sang istri, Nining Sri Astuti dan dikaruniai tiga anak, yakni berkebun.
Oleh karena itu, sehari setelah menyerahkan jabatan Menko Kemaritiman kapada Rizal Ramli, Indroyono langsung "menyicil" memindahkan sejumlah barang pribadinya dari rumah dinas di Jalan Widya Chandra ke rumah pribadinya, termasuk sejumlah tanaman kesukaannya.
Rumah dengan konsep minimalis di atas lahan 500 meter persegi milik di bilangan Pondok Labu tersebut sempat ia tinggalkan sejak bertugas sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur pada Organisasi Pangan Dunia (Food and Agricultur Organization/FAO), PBB, dan menetap di Italia, Roma.
Tempat Indroyono untuk berkebun berada di lahan sekitar seluas 15x7 meter persegi dan terletak di bagian belakang rumahnya.
Saat kembali ke rumah pribadinya itu, ia pun langsung melongok, merapikan hingga menyirami sejumlah tanaman di kebun kecilnya itu.
Bagi Indoroyono, berkebun memberikan kebahagian dan kenikmatan tersendiri di hatinya. Apalagi, jika hal itu bisa dilakukan di sela padat dan beratnya pekerjaan kantor.
"Saya lebih menikmati saat-saat berkebun dan menyirami tanaman. Saya memang senang tanaman. Dan baru kemarin-kemarin setelah tak jadi menteri saya bisa berkebun lagi," ucapnya.
Saat menjadi menteri, Indroyono pun kesulitan membagi waktu untuk hobi menulisnya. Padahal, hobinya yang satu ini sudah dilakoninya sejak lulus kuliah.