Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko berharap Majelis Ulama Indonesia melakukan reformasi internal. Demikian disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar IX MUI di Surabaya, Selasa (25/8/2015).
"Dengan demikian, organisasi ini bisa berdiri tegak sebagai tenda besar sejati yang menaungi Islam moderat di Tanah Air, yang tidak ekstrem dan yang penuh kelapangdadaan," ujar Jokowi diwakili Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
Menurut Presiden, hal tersebut terbukti mampu menjaga saling pengertian, semangat persaudaraan kebangsaan, kerukunan, kegotongroyongan, dan kesediaan hidup berdampingan secara damai dalam masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Jokowi menambahkan apabila kondisi yang stabil dan toleran tersebut dijaga terus-menerus, maka semangat keilmuan umat Islam, juga akan berkembang pesat.
Sukardi mengatakan, Presiden melihat peran konstruktif MUI sangat diperlukan dalam memandu dan membangkitkan optimisme masyarakat, lebih-lebih dalam situasi melambannya pertumbuhan ekonomi nasional seperti sekarang ini.
Masyarakat harus dipandu untuk berfikir positif, optimis, dan melakukan kerja produktif. Sehingga, terbangun solidaritas, dan kasih sayang dalam keberagaman Indonesia.
"Karena itu Presiden meminta MUI tetap menjadi mitra strategis pemerintah dengan mendukung program-program pemerintah yang membawa kemaslahatan rakyat melalui penggalangan potensi umat Islam untuk pembangunan," kata Sukardi.