News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekjen: Gedung DPR Sudah Banyak Retak dan Over Kapasitas ‎

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti Swasanani memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, dengan terdakwa mantan Ketua Komisi VII DPR RI, Kamis (7/5/2015). Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan delapan saksi terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasanani mengakui ruang kerja anggota DPR menjadi prioritas untuk direnovasi. Pasalnya, ruang anggota dewan DPR tidak layak untuk beraktivitas delapan orang.

Ia mencontohkan Gedung Nusantara I, tempat ruang kerja anggota DPR. Anggota DPR sebagai pejabat negara diatur melalui peraturan presiden (Pepres) memiliki ruang kerja seluas 120 meter.

"Sekarang 28 meter, tujuh staff, (dengan anggota DPR) jadi 8 orang, 28 meter. Padahal anggota itu seharusnya 120 meter, jadi kita lihat kondisinya seperti apa, mau dinilai lah, saya bukan teksis sipil dan arsitek," ujar perempuan yang akrab dipanggil Win ini di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Win mengaku belum mengetahui perkembangan rencana pembangunan Gedung baru DPR. Namun, Win mengatakan telah ada audit topogradi dan kebutuhan ruangan oleh Kementerian Pekerjaan Umum serta IAI. Ia juga menilai Gedung Nusantara I sudah tidak layak sebagai ruang kerja anggota dewan.

Gedung berkapasitas 800 orang tersebut kini mencapai sekitar 5000 orang yang beraktivitas di tempat tersebut. Apalagi ditambah dengan tumpukan dokumen yang dimiliki setiap anggota dewan setelah mengikuti rapat. Hal itu menambah bebang gedung Nusantara I.

"Saya enggak tahu kemiringannya bagaimana tapi di hasil foto ada retak di beberapa lantai, di lift dan pinggir dinding," ujarnya.

Mengenai anggaran sekitar Rp700miliar yang direncanakan masuk dalam RAPBN 2016, Win mengaku belum mengetahuinya.

"Ya barangkali segitu saya kira, yang penting kami melalui prosedur, kan LSM bilang audit, kita sudah audit, kita ingin kerja kebaikan untuk bangsa, melalui hasil audit seperti apa disayembarakan, dianalisa," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini