TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengakui bahwa masih terdapat kemungkinan adanya pemilih ganda di daftar pemilih sementara (DPS) yang diumumkan oleh KPU pada Kamis (10/9/2015) kemarin.
Menurut Ferry, kemungkinan itu terjadi pada saat beberapa waktu lalu, laman resmi KPU sempat mengalami permasalahan di sistem informasi rekapitulasi data KPU.
"Waktu itu server kami sempat down dan masalahnya banyak admin dari daerah yang memasukkan data pemilih. Jadi memang ada data ganda itu," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Namun, Ferry mengatakan ada dua kategori dalam pemilih ganda tersebut. Pertama, ganda identik, kedua, ganda yang harus dilakukan perubahan.
Ganda identik menurut KPU adalah disaat pemilih memasukkan nama di tabel yang tersedia di laman DPS KPU dan terdapat dua nama atau lebih. Sedangkan ganda yang harus diubah adalah data dari pemilih yang terdapat lebih dari satu.
"Kalau data ganda identik, namanya saja yang sama kan bisa saja. Lalu dicek lagi alamat dan tanggal lahir. Ada variabel lain yang membuktikan itu benar ganda atau hanya namanya saja yang sama," tambahnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa jika ada nama Tuhan, Pocong, Satria Baja Hitam dan nama lainnya adalah data yang benar, karena telah melalui proses pencocokan dan penelitian dari petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP).
"Kalau memang nama mereka seperti itu, ya berarti memang ada namanya. Bukan kami yang mengada - ada untuk memasukkan nama itu ke DPS atau di DPT nantinya," kata Ferry.